Kuta Mbelin, STM Hulu – 15 Juli 2025
Desa Kuta Mbelin terus menunjukkan potensi besarnya dalam pembangunan desa berbasis pemberdayaan masyarakat dan keindahan alam. Pada hari Selasa, 15 Juli 2025, Desa Kuta Mbelin secara resmi masuk dalam daftar destinasi wisata ke-34 di Kabupaten Deli Serdang. Penetapan ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan ekonomi desa melalui sektor pariwisata tanpa mengandalkan anggaran APBD.
Sebagai bagian dari persiapan, dilakukan survei jalur pariwisata menuju Lau Belumai—salah satu titik potensial yang akan dikembangkan sebagai objek wisata alam. Survei ini melibatkan berbagai pihak, di antaranya perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, Camat dan Sekcam STM Hulu beserta staf, serta Bapak Basuki dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut). Turut serta dalam kegiatan ini adalah tokoh masyarakat dan warga setempat yang antusias mendukung pengembangan wisata desa.
Dalam kunjungan tersebut, disepakati bahwa konsep pengembangan destinasi wisata Kuta Mbelin akan menggunakan pendekatan berbasis kolaborasi dan swadaya, tanpa mengandalkan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Model ini akan mengandalkan partisipasi aktif masyarakat, kemitraan dengan pihak swasta, dan pola pembangunan "membuka pilar" secara mandiri yang telah dirintis oleh masyarakat bersama tokoh-tokoh desa.
“Dengan semangat gotong royong dan inovasi, kita ingin membangun desa yang mandiri dan berdaya saing. Potensi alam di Kuta Mbelin sangat luar biasa, dan ini harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Bapak Basuki dari Pemprov Sumut.
Kawasan Lau Belumai yang berada di Desa Kuta Mbelin, menjadi fokus utama pengembangan awal. Lokasi ini dinilai memiliki nilai ekologis, estetika, dan budaya yang tinggi untuk dijadikan objek wisata alam, petualangan, dan edukasi.
Camat STM Hulu, Bapak Antonius Tarigan, S.Sos., M.AP, juga menambahkan bahwa pengembangan wisata ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat, tapi juga menjaga kelestarian lingkungan dan memperkuat identitas lokal.
Dengan ditetapkannya Kuta Mbelin sebagai desa wisata ke-34, masyarakat diharapkan terus menjaga kekompakan, kebersihan lingkungan, dan kesiapan menyambut wisatawan lokal maupun mancanegara.
Pengembangan ini menjadi contoh nyata bahwa pembangunan desa bisa dilakukan tanpa bergantung pada APBD, melainkan dengan kekuatan komunitas, sinergi lintas sektor, dan visi jangka panjang membangun desa dari desa.
