Kegiatan Simulasi Makanan Bergizi Gratis di Kuta Mbelin: Implementasi Rantai Pasok Adaptif dan Superior

Kuta Mbelin, 14 Agustus 2024 – Kegiatan simulasi makanan bergizi gratis di SD Negeri 105401 telah sukses dilaksanakan. Acara ini berlangsung dengan penuh antusiasme dan melibatkan berbagai pihak, termasuk Romo Center, Setia Prabowo, Aptikom Sumut, dan Camat Kecamatan STM Hulu, Kabupaten Deli Serdang.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang pentingnya makanan bergizi kepada siswa sekolah dasar. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pola makan sehat di kalangan masyarakat, khususnya di wilayah pedesaan.

Tim desa binaan LPPM USU di Kuta Mbelin turut berperan aktif dalam acara ini. Mereka mendapat amanah langsung dari Kepala Desa Kuta Mbelin untuk menayangkan acara secara live streaming, sehingga masyarakat yang tidak hadir langsung tetap bisa menyaksikan jalannya kegiatan.

Simulasi ini akan berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 14 hingga 16 Agustus 2024. Berbagai aktivitas edukatif akan diadakan untuk mengajarkan siswa pentingnya makanan bergizi, dengan menu-menu yang berbasis kearifan lokal.

Prof. Dr. Syahril Efendi, S.Si.,MIT Ketua Tim Desa Binaan sekaligus Ketua Aptikom Sumut menekankan pentingnya membangun rantai pasok makanan yang adaptif dan superior untuk memastikan ketersediaan dan aksesibilitas makanan bergizi di seluruh Indonesia, termasuk di daerah pedesaan seperti Kuta Mbelin. Kegiatan ini mencerminkan implementasi awal dari visi Presiden Prabowo, dengan fokus pada penyediaan makanan bergizi berbasis kearifan lokal yang didukung sistem manajemen logistik modern.

Implementasi Rantai Pasok Adaptif di Kegiatan Ini:

1. Ketersediaan Bahan Baku Lokal
   Dalam kegiatan ini, bahan baku makanan bergizi diperoleh dari petani dan produsen lokal, memastikan bahwa rantai pasok dapat mendukung perekonomian desa sekaligus menjaga kualitas dan keberlanjutan sumber daya.

2. Teknologi IoT dan Monitoring Real-time
   Sesuai dengan konsep rantai pasok adaptif, acara ini menggunakan sistem monitoring berbasis teknologi informasi. Tim desa binaan LPPM USU bidang pembagunan website desa di bawah koordinasi Fauzan Nurahmadi, S.Kom., M.Cs., memastikan pelaksanaan acara dapat dipantau secara live streaming. Teknologi ini juga membantu memastikan makanan tiba tepat waktu, sesuai standar gizi yang ditentukan.

3. Efisiensi Distribusi dan Logistik
   Distribusi makanan ke sekolah dilakukan dengan sistem logistik yang terencana, mengurangi pemborosan dan memastikan bahwa makanan yang disajikan tetap segar dan bergizi. Data dari pelaksanaan kegiatan ini dapat dianalisis untuk meningkatkan efisiensi rantai pasok di masa mendatang.

4. Keterlibatan UMKM Lokal
   Pelibatan UMKM penyedia makanan mendukung rantai pasok yang berkelanjutan dan memberdayakan ekonomi lokal. Ke depannya, sistem ini dapat menjadi model bagi implementasi di wilayah lain.

Dampak Jangka Panjang:

Dengan menerapkan prinsip rantai pasok adaptif dan superior yang didukung teknologi, program ini tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi siswa secara efektif tetapi juga menjadi langkah awal menuju ketahanan pangan di tingkat desa. Implementasi sistem serupa diharapkan dapat mendukung agenda pemerintah dalam mewujudkan Indonesia yang lebih mandiri dan sejahtera.

Acara ini diharapkan menjadi langkah awal dalam meningkatkan kesejahteraan gizi di masyarakat Kuta Mbelin dan sekitarnya, serta menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam menerapkan program serupa di masa mendatang.